Tanggal 17 agustus kemarin merupakan sebuah hari yang dianggap sacral bagi bangsa Indonesia. Oleh karena itu kita sebagai Warga Negara Indonesia menggelar upacara untuk memperingati hari kemerdekaan di seluruhwilaya NKRI ini.
Sebagai hari yang sangat sakral tersebut, kita diharuskan memperingati detik-detik proklamasi yang dilaksanakan dengan penuh khidamat serta antusiasme yang sangat tinggi. Setidakanya kita sebagai Warga Negara Indonesia meluangkan waktu sejenak untuk mengenang para pahlawan yang telah berjuang dengan penuh semangat dengan jiwa raganya yang sampai sekarang telah mengantarkan kita ke gerbang kemerdekaan.
Namun apa jadinya ketika hari yang kita anggap sakral ini tercoreng oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Masih ada saja perilaku-perilaku yang terkesan melecehkan sakralnya hari peringatan kemerdekaan yangtelah diperjuangkan hingga meneteskan darah pejuang itu.
Sebagaimana yang terjadi di Kabupaten Mamasa Kecamatan Sumarorong. Sebuah kejadian pelecehan yang sangat memalukan terjadi. Dan apa jadinya ketika pelakunya dilakukan sendiri oleh Panitia HUT ke 71.
Sebuah kegiatan olahraga dilaksanakan di tempat ini salah satunya adalah pertandingan bola voly Wanita, berakhir dengan ketegangan antara warga dan panitian HUT proklamasi. Pasalnya Pemenang dalam lomba tersebutyakni perwakilan dari SMA Negeri 1 Sumarorong, berhasil meraih juara 1. Namun betapa sangat disayangkan dan tak terduga perjuangan mereka hanya dihargai dengan 9 lembar celana dalam oleh panitia pelaksanakegiatan tersebut.
Panitia dituding melakukan tindak pelecahan dan penghinaan terhadap peserta dengan memberikan hadiah celana dalam kepada peserta yang dinyatakan juara umum.
Dikutip Dari regional.kompas.com
Arisenjaya Sambokaraeng, kepala MAN 1 Sumarorong yang merasa dilecehkan panitia HUT kemerdekaan menjelaskan, tuntutan permintaan maaf itu disampaikan dalam pertemuan dengan camat Sumarorong dan panitia,senin lalu |(22/8/2016).
Camat dan panitia pun, kata Arisenjaya, sudah sepakat untuk meminta maaf dan membuat pernyataan tertulis tentang permintaan maaf itu.
Meski camat dan panitia HUT sudah meminta maaf, namun sejumlahwarga belum puas. Mereka akan melaporkan kasus ini ke kepolisian.
Henok Samalangi, komite MAN 1 Sumarorong yang juga tersinggung dengan hadiah celana dalam itu mengaku sedang mempertimbangkan untuk membawa kasus ini ke jalur hukum.
Kasus pemberian hadiah celana dalam ini juga menuai kritik dari para netizen di media social. Elsi Juniaty misalnya, manila, panitia HUT RI Sumarorong itu buta hati.
“dia tidak tau asal dirinya dari seorang perempuan,…!! Sama saja dia melecehkan ibu kandungnya sendiri,..kecuali dia tidak lahir dari rahim seorang ibu. Meski itu perbuatan Panitia Hut ke 71 tapi dia sdh menggambarkanrendahnya moralitas tau ussanga kalena,” tulis Elsi dalam akun facebook miliknya
0 Response to "Beri Hadiah Celana Dalam kepada Juara Lomba HUT RI, Camat Sumarorong dan Panitia Diprotes Warga"
Post a Comment